Kenapa Rachmawati Soekarnoputri Ditangkap Polisi Saat Demo 2 Desember?

shares |



AbangPolitik - JAKARTA – Pemasungan Putri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri memeranjatkan tidak sedikit pihak. Pasalnya, Rachmawati diringkus dan ditahan polisi bertepatan dgn berunjuk rasa 2 Desember yg dikenal dgn tindakan 212.

Informasi alamat kalangan internal Univeritas Bung Karno (UBK), Rachmawati Soekarnoputri ditahan di Polda Metro Jaya. Polisi menjemput Rachmawati di kediamannya kurang lebih tampar 05.00 WIB tadi, Jumat (2/12).

Kenapa Rachmawati Soekarnoputri diringkus polisi? sampai sekarang ini belum ketahuan alasannya. Polda Metro Jaya belum menyerahkan pemeriksaan pers tercantol penawanan Rachmawati Soekarnoputri.

Namun diduga, pemasungan Rachmawati Soekarnoputri tersangkut bersama langkah politiknya yg lumayan menduri menjelajahkan Presiden Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Bahkan Rachmawati kembali sekian banyak kali jalankan jumpa yg meneliti keadaan dan keadaan warga negara Indonesia sekarang ini ini. Jumpa itu dicurigai oleh sbg jumpa yg mengarah untuk aksi makar.

Rachmawati Soekarnoputri dicurigai sbg dalang makar gara-gara mempolopori koalisi figur nasional di kampus Bung Karno (UBK) 20 November lalu.

Rachmawati sedang dituduh membonceng membonceng kegiatan berunjuk rasa 2 Desember atau perbuatan 212 terhadap menggulingkan Presiden Jokowi.

Tudingan itu taat pendapat sebahagian persona yg hadir di antaranya mantan Menkopolhukam Tedjo Edhy yg menyebut menduduki rumah DPR/MPR sbg salah tunggal seleksi yg benar pada menyurutkan peraturan basic bagi UUD 1945.

Konsolidasi sosok nasional di kampus Bung Karno dihadiri banyaknya bentuk seperti Ketua Majelis Syuro PBB MS Ka’ban, aktivis pergerakan Syahganda Nainggolan, mantan Menko Polhukam Tedjo Edhie Purdijtno, Happy Trenggono, Sri Bintang Pamungkas, Permadi, Ketua mendunia PB HMI Mulyadi P Tamsir, Ketua mendunia KAMMI Kartika Nurrakhman, musisi Ahmad Dhani, persona Tionghoa Lieus Sungkarisma, Fuad Bawazier, Syarwan Hamid, ekonom Ichsanuddin Noorsy.

Rachmawati membantah menusuk melukai pada cara makar pada jumpa itu. karena jumpa terkandung hanyalah jumpa natural bersama topik-topik krusial beraneka penyakit masyarakat dan negeri.

"Ada apa Kapolri Tito dan jajarannya? Terhinggap paranoid atau karena utang budi dengan penguasa", kata Rachmawati Soekarnoputri, dalam keteranganya Senin (28/11/2016).

Rachmawati mengatakan dengan tegas bahwa UBK amat sering menjadikan bermacam gerakan. UBK masih sempat dijadikan program pemecahan Pangdam Jaya, program pernikahan, bakti bersahabat dan lai-lain. pasti saja universitas mempunyai kedaulatan buat menghasilkan beraneka gerakan tertulis.

Rachma mengingatkan, pada era Kapolda Metro Jaya dipegang Sutarman, juga pernah terjadi demonstrasi sehingga mahasiswa UBK bentrok dengan polisi. Dalam bentrokan itu konon ada mahasiswa yang membawa batu dan bambu kayu. Polisi pun menembak mahasiswa dengan peluru tajam, dan jelas-jelas tindakan polisi ini melanggar protap. Mahasiswa pun mau membalas perlakuan polisi.

Namun, sambung Rachma, atas kearifan Sutarman dan pimpinan UBK, keduanya sepakat bagi cooling down. terlebih Sutarman dan pimpinan UBK sama-sama menengok umpan di RSCM. Ini sampel kebenaran Polisi independen membawa siasat persuasif dikarenakan tak terkooptasi kekuasaan.

"Bagaimana Polri sekarang? Bukan rahasia umum lagi dimana kedudukan korps Bhayangkara sejak rezim jokowi berkuasa", sindir Rachmawati Soekarnoputri. [AP2016/POJOKSATU.ID]

Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar